Kualitas Pengajaran
Tenaga pengajar menghadapi tuntunan pasar kerja ( labour market ) pada
era sekarang ini dan profesi yang jauh lebih kompleks dibanding beberapa
dekade sebelumnya.Berbagai perusahaan yang ada menyebabkan para tenaga
pelajar harus melakukan update dan upgrade kualifikasi pengajaran dan
kompentensi yang dimiliki,dan di sisi lain pengajar di indonesia harus
diselamatkan dari krisis.Sudarvvan Danim (dalam sudrajat
2008:3)mengungkapkan bahawa salah satu krisis pengajaran di indonesia
adalah tenaga pengajar belum mampu menunjukan kinerja ( work performance
) yang memadai.Kinerja pengajar belum sepenuhnya di topang oleh
penguasaan kompetensi yang memadai.
Setidaknya terdapat tiga faktor yang mendorong dan mengharuskan update
dan upgrade kualifikasi pengajaran dan kompetensi pengajaran,yakni :
- Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
- Menyiapkan peserta didik dengan kemampuan menghadapi persaingan global
- Mewujudkan Teacher Leaders teknologi komunikasi dan informasi yang berkembang dengan akselerasi yang sulit terbendung
Perangkat teknologi komunikasi dan informasi model lama bergeser dan
perlahan lahan ditinggalkan konsumen untuk kemudian beralih pada
teknologi yang serba modern dan canggih.Akibatnya,sekarang ini peserta
didik telah mampu berkomunikasi menggunakan perangkat teknologi yang
serba canggih dan modern.
Peserta didik telah akrab dengan media virtual yang menyajikan beragam
informasi secara detail dan mendalam.Peserta didik mempunyai pengetahuan
dan pengalaman yang jauh melebihi di bandingkan dengan sebayanya pada
masa masa sebelum mereka,bahkan tidak jarang pengetahuan mereka
melampaui pengetahuan tenaga pengajar.Peserta didik mempunyai daya
imajinasi dan kreativitas yang sangat tinggi,karena mereka beradaptasi
dan mengadopsi mode-mode dari luar.Perangkat teknologi informasi dan
komunikasi seperti komputer,internet,radio,dan televisi yang tumbuh dan
berkembang dengan sangat pesat.
Tenaga pengajar harus mampu pula mengikuti perkembangan ini,apabila
tidak ingin jauh tertinggal dengan perkembangan zaman.Jika tenaga
pengajar tidak mengikuti mekanisme dan pola penyebaran informasi yang
demikian cepat,maka akan terpuruk secara profesional dan akan hilang
kepercayaan dari peserta didik,maupun masyarakat.Tenaga pengajar perlu
berfikir secara aktif dan proaktif,artinya tenaga pengajar harus
melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus
menerus.
Untuk itu terus diperlukan daya dukung dalam bentuk hardware dan
software berupa program - program,dan brainware,sumber daya manusia
(tenaga pengajar) yang bertindak sebagai consumer,developer, dan
innovator kaitnya dengan implementasi pembelajaran.
Faktor kedua adalah tuntutan agar tenaga pengajar mampu menyiapkan
peserta didik sehingga menjadi individu sekaligus anggota masyarakat dan
warga negara yang sanggup menghadaoi segala kompleksitas problematika
era global.
Tidak banyak tenaga pengajar yang hebat,mungkin tidak ada tenaga
pengajar yang selalu baik.Tetapi,banyak tenaga pelajar yang kadang
kadang hebat."(Milton Hildebrand,1973) tetapi perlu berusaha keras untuk
membuat kehebatan yang kadang-kadang ini terjadi lebih sering.
Pengajar diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia ( SDM ) yang
berkualitas sehingga dapat mengembangkan segala potensi yang
dimiliki.Tenaga pengajar sebagai salah satu komponen yang memegang
peranana penting dalam proses pembelajaran diharapkan memiliki kinerja
profesionalisme yang tinggi,sehingga mampu menghasilkan SDM yang
berkualitas.
Mutu Tenaga Pengajaran
Peranan tenaga pengajaran di Indonesia makin signifikan di tengah
keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran.Urgensi mutu tenaga
pengajaran juga nampak di negara negara berkembang bahkan di negara
industri maju,sebuah studi terhadap peran tenaga pengajar yang
dilalkukan di 16 negara berkembang dan 13 negara industri maju
menunjukkan mutu tenaga pengajar adalah determinan yang berkontribusi
terhadap prestasi belajar peserta didik (Dodo S.dalam Widoyoko.2008)
Faktor ketiga adalah mewujudkan teacher leaders.Terminologi teacher
leaders mengacu kepada kombinasi dua karakter ; yaitu kompetensi yang
dimiliki tenaga pengajar dan kompetensi pemimpin.Keduanya bersinergi dan
memunculkan satu sosok tunggal menjadi teacher leaders.Integrasi leader
dalam diri tenaga pengajar menyebabkan mereka mampu melakukan pekerjaan
yang jauh melebihi dari apa yang dilakukan para tenaga pengajar pada
umumnya.Tenaga pengajar masa kini menuntut teacher leaders yang memiliki
keunggulan komperatif dan kompetitif.
Demikian Artikel ini saya rangkum dalam pembuatannya.Apabila ada salah
dan janggal saya mohon maaf.Semoga artikel ini bermanfaat buat kita
semua.
sumber : MMTC Yogyakarta Edisi VIII Juli 2011
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar