Kali ini Artikel Catatan Yure
adalah mengenai pembelajaran jarak jauh.Artikel ini sengaja di buat
karena guna memenuhi kewajiban seorang mahasiswa dalam melaksanakan
tugas tugas kampus.Pembelajaran jarak jauh kali ini di rangkum dalam
berbagai macam sumber yang dapat di percaya.Catatan Yure mengucapkan
terima kasih kepada Para Narasumber yang mau berbagi ilmu kepada kami
tentunya.Baiklah berikut adalah ulasan yang mendasar mengenai
Pembelajaran Jarak Jauh yang di tulis oleh oleh Catatanyure
A. Latar Belakang Pembelajaran Jarak Jauh
Dewasa ini semakin bertambah banyak jumlah perguruan tinggi di berbagai negara yang menyajikan materi perkuliahan secara elektronik, baik sebagai pelengkap maupun pengganti pembelajaran tatap muka.Beberapa perguruan tinggi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran elektronik sebagai suplemen (tambahan) terhadap materi pelajaran yang disajikan secara reguler di kelas (Wildavsky, 2001; Lewis, 2002). Namun, beberapa perguruan tinggi lainnya menyelenggarakan e-learning sebagai alternatif bagi mahasiswa yang karena satu dan lain hal berhalangan mengikuti perkuliahan secara tatap muka.
Di samping peningkatan infrastruktur di bidang telekomunikasi, baik ketersediaaannya dan cakupannya maupun kualitasnya, lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan, terutama lembaga pendidikan tinggi, tampak terus melengkapi dirinya dengan berbagai fasilitas yang memungkinkan para “civitas academica”-nya memanfaatkan infrastruktur telekomunikasi yang tersedia untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran jarak jauh dan pemberian layananan kepada mahasiswa.
Pemanfaatan teknologi telekomunikasi untuk kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi di Indonesia semakin kondusif dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Departemen Pendidikan Nasional (SK Mendiknas) tahun 2001 yang mendorong perguruan tinggi konvensional untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh (dual mode).
Melalui kegiatan pembelajaran jarak jauh berupa elektronik, siswa dapat berkomunikasi dengan gurunya kapan saja, yaitu melalui e-mail. Demikian juga sebaliknya. Sifat komunikasinya bisa tertutup antara satu siswa dengan guru atau bahkan bersama-sama melalui papan buletin.Kegiatan belajar menjadi sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan ketersediaan waktu para siswa/mahasiswa. Kegiatan pembelajaran terjadi melalui interaksi siswa/ mahasiswa dengan sumber belajar yang tersedia dan dapat diakses dari internet.
Dewasa ini semakin bertambah banyak jumlah perguruan tinggi di berbagai negara yang menyajikan materi perkuliahan secara elektronik, baik sebagai pelengkap maupun pengganti pembelajaran tatap muka.Beberapa perguruan tinggi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran elektronik sebagai suplemen (tambahan) terhadap materi pelajaran yang disajikan secara reguler di kelas (Wildavsky, 2001; Lewis, 2002). Namun, beberapa perguruan tinggi lainnya menyelenggarakan e-learning sebagai alternatif bagi mahasiswa yang karena satu dan lain hal berhalangan mengikuti perkuliahan secara tatap muka.
Di samping peningkatan infrastruktur di bidang telekomunikasi, baik ketersediaaannya dan cakupannya maupun kualitasnya, lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan, terutama lembaga pendidikan tinggi, tampak terus melengkapi dirinya dengan berbagai fasilitas yang memungkinkan para “civitas academica”-nya memanfaatkan infrastruktur telekomunikasi yang tersedia untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran jarak jauh dan pemberian layananan kepada mahasiswa.
Pemanfaatan teknologi telekomunikasi untuk kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi di Indonesia semakin kondusif dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Departemen Pendidikan Nasional (SK Mendiknas) tahun 2001 yang mendorong perguruan tinggi konvensional untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh (dual mode).
Melalui kegiatan pembelajaran jarak jauh berupa elektronik, siswa dapat berkomunikasi dengan gurunya kapan saja, yaitu melalui e-mail. Demikian juga sebaliknya. Sifat komunikasinya bisa tertutup antara satu siswa dengan guru atau bahkan bersama-sama melalui papan buletin.Kegiatan belajar menjadi sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan ketersediaan waktu para siswa/mahasiswa. Kegiatan pembelajaran terjadi melalui interaksi siswa/ mahasiswa dengan sumber belajar yang tersedia dan dapat diakses dari internet.
B. Apa
yang dimaksud pembelajaran jarak jauh?
Pembelajaran jarak jauh (juga
disebut juga pendidikan jarak jauh) merupakan pelatihan yang diberikan kepada
peserta atau siswa yang tidak berkumpul bersama di satu tempat secara rutin
untuk menerima pelajaran secara langsung dari instruktur. Bahan-bahan dan
instruksi-instruksi detail yang bersifat khusus dikirimkan atau disediakan
untuk para peserta yang selanjutnya melaksanakan tugas-tugas yang akan
dievaluasi oleh instruktur. Dalam kenyataannya dapat dimungkinkan instruktur
dan peserta tersebut terpisah tidak hanya secara geografis namun juga waktu.
Sistem pembelajaran jarak jauh ini
merupakan suatu perubahan besar dalam dunia pendidikan. Perkembangan komputer
dan media komunikasi telah menghapus batasan ruang dan waktu yang ada.
Terobosan ini membuat kita dapat mendapatkan ilmu pengetahuan dimanapun dan
kapanpun (anytime-anywhere).
Dalam pembelajaran jarak jauh
memiliki karakteristik yakni keterpisahaan fisik antara pengajar dan pebelajar
yang pada umumnya mengurangi interaksi langsung, peserta didik harus aktif
dalam aktivitas belajar baik secara individu maupun kelompok belajar, dan
terdapat beberapa macam media dalam penyampaian materi antara pengajar dengan
pebelajar.
C. Tingkatan pendidikan dalam
pembelajaran jarak jauh
1. Pendidikan Dasar
Pada tingkat sekolah dasar, guru
cenderung menggunakan kaset video rekaman daripada program televisi siaran
langsung. Beberapa seri siaran yang sering digunakan di tingkat sekolah dasar
awal, Sesame Street dan Clifford; pada tingkat menengah, Reading Rainbow,
Between the Lions, Arthur, dan ZOOM. Program ini digunakan sebagai pengayaan
bukan sebagai inti dari instruksi. Guru yang menggunakan program televisi
pendidikan cenderung menggunakan lebih dari satu program (biasanya dua atau
tiga), tetapi tidak seluruh rangkaian (Children’s Television Workshop, 1990).
2. Pendidikan Menengah
Pendidikan sekunder adalah tahap pendidikan
setelah sekolah dasar. Pendidikan sekunder umumnya tahap akhir dari pendidikan
wajib. Tahap selanjutnya pendidikan yaitu perguruan tinggi atau universitas.
Pendidikan menengah ditandai dengan adanya transisi dari wajib belajar
pendidikan dasar untuk anak-anak ke pendidikan ke yang lebih tinggi untuk orang
dewasa (misalnya, universitas atau sekolah kejuruan).
Di tingkat menengah, menggunakan
televisi dapat terhubung dengan beberapa sekolah, sehingga menciptakan cukup
besar “kelas” yang terjangkau, sebagai contoh, jaringan StarNet. Jaringan
satelit yang berbasis di Texas, menjangkau siswa sekolah menengah di seluruh
Amerika Serikat melalui satelit. StarNet menawarkan kursus seperti bahasa asing
(Spanyol, Perancis, Jerman, Latin, dan Jepang), calculus, fisika, psikologi,
dan sejarah seni.
3. Pendidikan
Tinggi
Pada tingkat tinggi, sistem
telekomunikasi yang digunakan di kampus dan di luar kampus lebih ekstensif.
Ratusan perguruan tinggi menggunakan telekomunikasi sebagai bagian dari program
rutin. Tujuan umumnya adalah untuk menambah jumlah siswa yang dapat dicapai
oleh satu pengajar. Misalnya, untuk seorang profesor memberikan materi dengan
berbicara dari sebuah studio atau ruang kelas yang dilengkapi kamera .
Pendidikan tinggi adalah tingkat pendidikan yang
mengikuti penyelesaian sekolah pendidikan menengah seperti sekolah tinggi,
sekolah menengah, atau olahraga. Pendidikan tinggi biasanya diambil untuk
mendapatkan gelar sarjana dan atau pascasarjana, serta pendidikan kejuruan dan
pelatihan. Penyempurnaan pendidikan tinggi umumnya hasil dalam pemberian sertifikat , ijazah , atau gelar akademik.
4. Pendidikan Informal
2. Telekonfrensi Audio
Pendidikan informal merupakan
pembelajaran yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Misal, seorang
teman dapat mendorong orang lain untuk berbicara tentang hal-hal yang telah
terjadi dalam hidup mereka sehingga mereka dapat menangani perasaan mereka dan
berpikir tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya. Pendidikan informal
terjadi melalui dan didorong oleh percakapan, juga melibatkan
pengalaman-pengalaman yang telah dimilki dan dapat terjadi dalam keadaan
apapun.
D. Peranan
Dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Interaksi antara pengajar dan pebelajar memegang peranan
yang sangat penting dalam pembelajaran jarak jauh. Dalam proses pembelajaran
interaktif, komunikasi dua arah (two ways communication) berlangsung antara
pengajar dan pebelajar. Interaksi merupakan faktor penting sebagai sarana
penunjang aktivitas pembelajaran. Dibawah ini adalah deskripsi singkat mengenai
peran-peran kunci utama dalam pembelajaran jarak jauh :
- Siswa (student), peran utama dari siswa disini adalah belajar. Dalam proses pembelajaran jarak jauh ini tetap diperlukan keadaan yang baik, motivasi, perencanaan, dan kemampuan untuk menganalisa materi perkuliahan, tugas, dan tes yang diberikan seorang pengajar kepada siswa. Kemampuan berinteraksi antara dosen dengan siswa sangat bergantung pada hubungan teknis (technical linkage) yang menjembatani batasan antara kelas yang terpisah dengan partisipasi siswa. Siswa perlu mengetahui bagaimana menggunakan teknologi untuk berkomunikasi dengan guru dan satu sama lain. Ketika siswa ingin mengajukan pertanyaan, atau ingin menambah diskusi, mereka harus mampu menggunakan teknologi untuk berinteraksi.
- Kampus (faculty), kesuksesan dari sistem pembelajarasn jarak jauh ini sangat ditentukan oleh kampus. Pada sistem kelas tradisional, tanggung jawab seorang pengajar adalah memberikan materi dan memberikan keperluan yang dibutuhkan siswa. Hal yang menarik adalah penyesuaian kemampuan mengajar secara jarak jauh. Seorang pengajar harus mampu membuat sistem pemahaman yang mudah, mengadaptasikan cara mengajar antara sistem kelas tradisional dengan teknologi dari sistem pembelajaran jarak jauh.
- Fasilitator, sebagai jembatan antara siswa dengan pengajar. Agar efektif maka fasilitator harus mampu menganalisa kebutuhan-kebutuhan antara siswa dengan pengajar.
- Staff pendukung (support staff), secara individual bagian ini tidak begitu menonjol, tetapi pada sistem pembelajaran jarak jauh secara luas, fungsi dari layanan pendukung sangat menentukan dari kesuksesan pembelajaran jarak jauh, yang antara lain adalah dalam sistem pendaftaran mahasiswa (registration), penggandaan dan penyebaran materi, pengaturan jadwal (schedulling), pemrosesan laporan penilaian (grades), pengaturan hal teknis, dan lain sebagainya.
- Administrator, meskipun fungsi administrator sangat berpengaruh pada perencanaan awal sistem pembelajaran jarak jauh, administrator juga berperan sebagai pengambil keputusan (decision maker). Administrator bekerja secara personal dan memastikan sumber dan teknologi yang ada dapat bekerja secara baik dan efektif, dan selalu bertanggung jawab dalam memaintenance sistem.
E . Media yang
Digunakan Dalam Pembelajaran Jarak Jauh
1. Siaran Radio
Hampir semua orang telah mengenal
radio sebagai sebuah alat yang mampu menyampaikan berbagai informasi ,
melantunkan musik dan lagu bahkan berita, , tetapi tidak semua orang mengetahui
bahwa program radio disiarkan melalui gelombang elektromagnetik. Ketika kita
mendengarkan radio, kita mendengar sinyal elektronik yang menyiarkan, atau
dikirim melalui udara, terdapat frekuensi AM dan FM.
Sementara untuk dapat menebus daerah
lain yang berada di uar daerah pancarnya, diperlukan stasiun relay. Sistem
Relay mampu menghubungkan satu transmitter dengan stasiun lainnya sehingga
mempeluas daerah jangkauan daerah siaran.
Keunggulan:
- Biaya.
Dibandingkan dengan media komunikasi
massa lain misalnya televisi, biaya penyelenggaraan media radio jauh
lebih murah dengan kemampuan jangkauan daerah yang sama luasnya. Hal ini masih
digunakan di negara-negara berkembang dan di daerah lain dimana ada kendala
geografis atau ekonomi pada teknologi yang bisa diterapkan.
- Fleksible
Media audio sangat fleksibel dan
dapat memiliki efek yang kuat, dramatis, terutama untuk menyampaikan musik,
diskusi, dan bercerita.
- Imajinasi stimulator.
Kemampuannya untuk menstimulasi
imajinasi pendengar karena radio adalah media audio saja, pendengar bebas
menggunakan imajinasi mereka untuk menciptakan gambar.
Keterbatasan :
- Karakteristik. Keterbatasan utama media radio terletak pada karakteristik media ini yang dikenal sebagai media sekali dengar, artinya bila pendengar tidak mendengar atau tidak mengerti informasi yang disajikan, maka informasi tersebut tidak dapat didengar lagi kecuali melalui siaran ulangan.
- Jadwal siaran. Masalah jadwal siaran atau rekaman program bagi para pengajar. Umumnya para pengajar sulit mengikuti jadwal ketat yang diberikan oleh stasiun siaran atau studio rekaman.
- Tingkat interaksi. Interaktivitas yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh juga merupakan keterbatasan dari media radio. Tingkat interaktivitas media radio sangat rendah karena pada dasarnya media radio merupakan media komunikasi satu arah. Perkembangan teknologi telah memungkinkan adanya interaksi dalam tingkat tertentu dengan menggunakan telepon. Hal ini memberikan warna baru dalam penyelenggaraan siaran langsung yang bersifat interaktif dapat dilakukan.
Bentuk Penyajian Program Radio
- Ceramah atau kuliah
- Dialog
- Wawancara
- Drama
2. Telekonfrensi Audio
Telekonferensi audio (audio
teleconference) pada dasarnya merupakan perluasan atau perpanjangan dari
pemanfaatan telepon biasa. Kemajuan komunikasi dua arah yang terjadi dalam
sebuah telekonferensi audio umumnya dilakukan secara langsung dengan
menggunakan saluran telepon maupun satelit.
Keunggulan:
Telekonferensi audio memiliki
beberapa keunggulan sebagai beirkut:
- Biaya efektif.
Sekolah dapat mengundang guru ke
dalam kelas untuk terlibat dalam dialog dengan siswa. Telekonferensi audio
sering dilihat sebagai cara yang efektif untuk mengadakan pertemuan atau sesi
pelatihan tanpa mengorbankan waktu dan uang.
- Mudah digunakan.
Bentuk yang paling mudah diakses
telekomunikasi karena menggunakan layanan telepon. Perusahaan telepon telah
memudahkan untuk mengatur telekonferensi audio dari telepon manapun
- Interaktif.
Tingkat interaktivitas dalam
pemanfaatan telekonferensi audio ini tinggi, sehingga memungkinkan peserta dan
narasumber atau instruktur dapat saling berbicara satu dengan yang lain.
Keterbatasan
Kurangnya informasi visual. Tidak mampu menyajikan materi yang bersifat visual. Kendala ini dapat diatasi dengan mempersiapkan materi yang bersifat visual di lokasi konferensi sebelum kegiatan dimulai.
Keterbatasan
Kurangnya informasi visual. Tidak mampu menyajikan materi yang bersifat visual. Kendala ini dapat diatasi dengan mempersiapkan materi yang bersifat visual di lokasi konferensi sebelum kegiatan dimulai.
- Miskin audio. Penerimaan suara kurang baik. Pada komunikasi audio jarak jauh kendala kurang baiknya kualitas radio sering ditemukan. Untuk mengatasi kendala ini, penyelenggara perlu memperhatikan peralatan microphone-amplifier khusus disetiap lokasi.
- Mengintimidasi. Kurangnya pengalaman dengan jenis teknologi komunikasi dapat membuat beberapa peserta enggan untuk berpartisipasi dalam kegiatan konferensi audio.
Peralatan yang diperlukan
- Untuk telekonferensi yang memhubungkan satu narasumber dan satu kelompok, maka peralatan yang dibutuhkan adalah pesawat telepon biasa untuk narasumber, sedangkan untuk kelompok dibutuhkan tambahan peralatan berupa speaker telepon.
- Sementara untuk menghubungkan dua atau lebih kelompok peserta konferensi maka dibutuhkan peralatan amplifier microphone khusus pada tiap lokasi. Peralatan ini diperlukan untuk memastikan bahwa suara yang didengar cukup jelas.
- Selain itu, dibutuhkan peralatan yang disebut dengan brigde yang merupakan sistem elektronik yang menghubungkan suara dari seluruh lokasi yang mengikuti konferensi tersebut, menyeleraskan level suara, memfilter gangguan-gangguan, dan memperhatikan masalah tidak tersambungnya hubungan telepon.
3. Siaran Televisi
Televisi dikenal sebagai media yang
mampu menyajikan beragam informasi dalam bentuk suara dan gambar secara
bersamaan. Dengan perkembangan teknologi yang luar biasa, sistem pemancaran dan
penerimaan tayangan televisi dapat dilakukan dengan berbagai macam sistem,
antara lain : broadcast transmission, closed-circuit television (CCTV), Tv-Cable,
satellite transmission. Walaupun sistem pemancaran dan penerimaan siaran
televisi tidak berpengaruh kepada informasi atau program yang disiarkan,
masing-masing sistem memiliki cara kerja yang berlainan.
Karakteristik Media Televisi
Pemanfaatan media televisi sebagai
alat penyampai materi pendidikan telah cukup dikenal, namun sejauh mana media
televisi ini dapat berperan dalam pendidikan jarak jauh merupakan fokus yang
menarik untuk ditelaah. Secara umum, media televisi ini dapat dilihat sebagai
media yang sarat dengan informasi audio dan visual yang secara simultan
disajikan. Dari sisi pembelajaran, media televisi pendidikan dikenal sebagai
media yang memiliki kekuatan audio visual yang mampu memberikan pemahaman
mengenal konsep-konsep abstrak.
Keunggulan
- Menjangkau sasaran didik dalam jumlah yang besar sekaligus secara bersamaan.
- Menyajikan berbagai informasi dalam bentuk audio, visual dan gerak sekaligus. Variasi visual yang mampu disajikan melalui media televisi ini memberikan peluang untuk menyajikan program yang menarik dan imajinatif, yang tentunya akan menstimulasikan dan memotivasi peserta didik dalam segala usia dan tingkat pendidikan.
- Mampu menyajikan pengalaman dan mendokumentasikan kejadian nyata.
- Menjembatani peserta didik dengan institusi pembelajaran jarak jauh. Kehadiran program televisi yang menampilkan pengajar-pengajarnya melalui layar kaca akan mengurangi rasa kesendirian yang umumnya dirasakan oleh peserta didik.
Keterbatasan:
- Biaya pengadaan peralatan dan pembuatan program televisi relatif mahal.
- Pembuatan program relatif tidak mudah dan lama.
- Media televisi bersifat konstan, artinya tidak dapat dihentikan atau diputar ulang apabila peserta didik tidak memahami materi yang ditayangkan.
- Waktu penayangan terbatas sehingga apabila peserta didik tidak mengikuti siaran pada saat ditayangkan, maka mereka kehilangan kesempatan untuk mengikuti program. Untuk itu, diperlukan informasi jadwal jauh sebelum waktu penayangan sehingga peserta didik siap mengikuti siaran.
- Tingkat interaktivitas media televisi sangat rendah karena media ini merupakan media komunikasi satu arah. Dalam tingkat tertentu, interaksi dapat dilakukan dengan menggunakan telpon, namun penyelenggaraan siaran langsung dalam SPJJ mengalami banyak kendala.
4. Komputer dan
Internet
Komputer hingga saat ini merupakan
satu-satunya media yang memiliki teknologi yang berkemampuan interaktif.
Kebutuhan akan kehadiran media komputer dalam dunia pendidikan ini sangat
terasa.
Hal ini disebabkan oleh
karakteristik media komputer, antara lain:
- Memungkinkan terjadinya interaksi antara peserta didik dan materi pembelajaran,
- Memungkinkan terjadi proses belajar mandiri sesuai dengan kemampuan belajar peserta didik,
- Mampu menampilkan unsur audio visual,
- Dapat memberikan umpan balik,
- Menciptakan proses belajar berkesinambungan.
Dengan kemajuan teknologi,
pemanfaatan komputer dalam proses pembelajaraan tidak hanya terbatas pada
penggunaan stand alone, tetapi dapat pula dilakukan dalam bentuk
jaringan, yang dikenal dengan internet. Jaringan komputer telah
memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang lebuh luas, interaktif, dan
lebih fleksibel. Jaringan ini mampu menghubungkan beratus ribu jaringan
komputer. Dengan kemampuan ini, internet dapat menjadi media komunikasi dalam
proses pembelajaran jarak jauh, sekaligus dapat berperan sebagai sumber
pembelajaran.
Keunggulan:
Konferensi melalui internet memiliki
keunggulan antara lain sebagai berikut:
- Dapat menjangkau peserta yang tidak terbatas jumlahnya pada saat bersamaan.
- Tidak dibatasi oleh ruang, waktu dan bahkan teritorial negara.
- Mampu menyajikan teks, gambar, animasi, suara dan video dengan kecepatan yang relatif tinggi.
- Mampu melakukan link ke berbagai lokasi (site) lain di dunia.
- Interaktifitas sangat tinggi
Keterbatasan:
Konferensi melalui internet memiliki
keterbatasan antara lain sebagai berikut:
- Membutuhkan keterampilan menggunakan komputer (computer literacy)
- Pulsa internet relatif masih mahal;
Peralatan yang diperlukan
- Unit komputer yang terhubung ke internet
- Line telepon
- Modem
- Peralatan Local Area Network (seperti HUB, LAN Port, dll)
- Computer Speaker
- Camera
Pemanfaatan Internet dalam
Pembelajaran Jarak Jauh
Pemanfaatan internet dapat dilakukan
dalam beberapa cara, antara lain adalah sebagai beirkut:
- Chatting (dialog elektronik); tutor dan satu atau lebih peserta didik dapat secara bersamaan berdialog menggunakan teks atau suara melalui internet. Melalui chatting, proses telekomunikasi berlangsung secara bersamaan (sinchronous) dan umpan balik tidak tertunda. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Baik tutor atau peserta didik memiliki alamat e-mail masing-masing.
- Tutor atau peserta didik telah mendapat pelatihan cara berdialog secara elektronik (chatting)
- Tutor dan peserta didik memanfaatkan salah satu operator internet yang menyediakan fasilitas chatting (misal http:www.yahoo.com).
- Tutor dan peserta didik menentukan jadwal kapan chatting melalui operator internet tersebut dapat dilakukan.
- Selanjutnya Tutor dan peserta didik dapat berdiskusi berkaitan dengan topik yang telah disepakati mereka secara bersama.
- Electronic Mail (e-Mail); tutor dan peserta didik dapat saling berikirim surat secara elektronik melalui e-mail. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berkoresponden secara elektronik adalah sebagai berikut:
- Baik tutor atau peserta didik memiliki alamat e-mail masing-masing.
- Tutor atau peserta didik telah mendapat pelatihan cara berkoresponden secara elektronik (e-mail).
- Peserta didik bertanya kepada tutor dengan cara mengirim e-mail ke alamat tutornya untuk mendapatkan umpan balik.
- Tutor memberikan tugas/pertanyaan dengan cara mengilim e-mail ke alamat peserta didiknya untuk dijawab/dikerjakan.
- Peserta didik dan peserta didik lain saling bertukar informasi, ide dan lain-lain dengan cara saling berkirim e-mail.
- Mailing List (Millist); Mailing list adalah perpanjangan penerapan e-mail. melalui mailinglist satu surat elektronik dapat ditujukan kepada beberapa lamat e-mail yang telah terdaftar di mailinglist tersebut sekaligus. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Baik tutor atau peserta didik memiliki alamat e-mail masing-masing.
- Tutor atau peserta didik telah mendapat pelatihan cara berkoresponden kelompok (mailing list).
- Tutor membuat suatu alamat millist dan memasukan semua alamat e-mail peserta didiknya kedalam millist tersebut.
- Tutor dapat mengirim informasi atau melontarkan masalah untuk didiskusikan melalui millist tersebut sehingga secara bersamaan semua peserta didik yang terdaftar dalam millist tersebut dapat menerima informasi yang sama.
- Begitu pula sebaliknya, peserta didik dapat mengirim informasi atau melontarkan masalah untuk didiskusikan melalui millist tersebut sehingga secara bersamaan semua anggota millist dapat memperoleh informasi yang sama.
F. Pendidikan Jarak Jauh Secara
Online
Dalam sejarah perkembangan pendidikan, teknologi informasi adalah bagian
dari media yang digunakan untuk menyampaikan ilmu pada orang banyak, mulai dari
media percetakan, seperti buku dan media komunikasi seperti suara yang
direkam pada kaset, video, televisi dan
cd.
Layanan online
dalam pendidikan baik bergelar maupun tidak pada dasarnya adalah memberikan
pelayanan pendidikan bagi pengguna (mahasiswa) dengan menggunakan internet
sebagai media. Layanan online ini
dapat trrdiri atas berbagai tahapan dari proses program pendidikan, seperti tes
masuk, pembayaran, perkuliahan, penugasan kasus, pembahasan kasus, ujian,
penilaian, diskusi, pengumuman dan lain-lain.
Pendidikan ini dapat memanfaatkan teknologi
internet secara maksimal sehingga memberikan efektivitas dalam hal waktu,
tempat, bahkan meningkatkan kualitas pendidikan.
Pendidikan jarak jauh secara online yiyang selama ini
diangap masalah adalah tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswanya.
Namun demikian, dengan media internet sangat dimingkinkan untuk melakukan
interaksi antara dosen dengan mahasiswa, baik dalam bentuk waktu nyata (real time) atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam
suatu chatroom, interaksi langsung
dengan real audio
atau real video, dan online meeting. Sedangkan yang tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, newsgroup, dan
buletin board.
Dengan cara ini interaksi dosen dan mahasiswa
dikelas mungkin akan tergantikan walaupun tidak 100%. Bentuk materi, ujian,
kuis, dan cara pendidikan lainya dapat juga diimplementasikan ke dalam web,
seperti materi dosen dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat di-download oleh mahasiswa. Begitu juga dengan ujian dan kuis dengan
cara yang sama.
Pendidikan jarak jauh secara online mengatasi keterbatasan yang ada pada jenis-jenis pendidikan
jarak jauh yang lain (yang sebenarnya juga sudah sarat teknologi), yaitu pendidikan
jarak jauh dengan satelit serta teknologi televisi.
Pada kedua teknologi diatas, mahasiswa masih harus
berjalan ke fasilitas pendidikanya,sedang peralatanya bersifat khusus dan
mahal. Kini dengan pendidikan online
melalui internet, mahasiswa dapat belajar sendiri di rumah dengan operaltan
komputer sendiri.
1. Sudut Pandang Dosen
Dari sudut pandang dosen,
solusi pendidikan online harus
memenuhi beberapa kriteria seperti, mudah digunakan, memungkinkan pembuatan
bahan kuliah online dan kelas online dengan cepat dan mudah, hanya
memerlukan pelatihan minimal, memungkinkan pengajaran dengan cara mereka
sendiri, memungkinkan mereka mengendalikan lingkungan pembelajaran.
2. Sudut Pandang Mahasiswa
Dari sudut pandang mahasiswa
yang dicari adalahfleksibilitas dalam mengambil mata kuliah. Bahan kuliah yang
didapat secara online lebih kaya
dibandingkan yanag didapat dikelas. Berjalan dikomputer yang sudah mereka
miliki. Menyertakan kolaborasiantar mahasiswa seperti cara tradisional,
mencakup konsultasi dengan dosen, diskusi kelas, teman belajar, dan
proyek-proyek bersama.
G. Sistem Pendidikan
Jarak Jauh
Meskipunteknologi merupakan bagian
integral dari pendidikan jarak jauh, namun program pendidikan harus fokus pada
kebutuhan instraksional mahasiswa daripada teknologinya sendiri. Selain itu
perlu juga memperhatikan umur, kultur, latar belakang sosioekonomi, interes,
pengalaman, level pendidikan, dan terbiasa atau tidaknya dengan metode pendidikan
jarak jauh. Faktor yang penting dalam sistem pembelajara jarak jauh adalah
perhatian, percaya diri dosen, pengalaman, mudah menggunakan alat, dan menjalin
interaksi dengan mahasiswa.
Pada pembangunan sistem perlu
perlu memperhatikan desain dan pengembangan sistem, interactivity, active learning, visual imagery, dan komunikasi yang
efektif.
1. Desain dan pengembangan sistem. Pengembangan instruksional untuk pendidikan
jarak jauh terdiri dari tahap
perencanaan, pengembangan, evaluasi dan revisi. Dalam mendesain instruksional
pendidikan jarak jauh yang efektif, harus memperhatikan tujuan, kebutuhan, dan
karakteristik dosen dan mahasiswa, serta
kebutuhan isi dan hambatan teknis yang mungkin terjadi. Revisi dilakukan
berdasarkan masukan dari instruktur pembuat isi, dan mahasiswa selama dalam
proses berjalan.
2. Interactivity. Keberhasilan sistem pendidikan jarak jauh antara lain ditentukan oleh
adanya interaksi antara dosen dan mahasiswa dan lingkungan pendidikan, dan
antara mahasiswa dan mahasiswa.
3. Active learning. Partisipasi aktif peserta pendidikan jarak jauh mempengaruhi bagaimana
mereka berhubungan dengan materi yang akan mereka pelajari.
4. Visual imagery. Pembelajaran melalui
televisi dapat memotivasi dan merangsang keinginan dalam proses pembelajaran.
Narun, jangan sampai terjadi distorsi karena adanya hiburan. Harus ada
penyeleksian antara informasi yang tidak berguna dengan yang berkualitas,
menentukan mana yang layak dan mana yang tidak, mengidentifikasi penyimpangan,
membedakan fakta dari yang bukan fakta, dan mengerti bagaimana teknologi dapat
memberika informasi yang berkualitas.
5. Komunikasi
yang efektif. Desain
instruksional dimulai dengan mengerti harapan pemakai, dan mengenalmereka
sebagai individu yang mempunyai pandangan berbeda dengan perancang sistem.
Dengan memahami keinginan pemakai maka dapat dibangun suatu komunikasi yang
efektif.
Hamzah B.
Uno, 2007, Model Pembelajaran Menciptakan
Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara
Vandha, Pemanfaatan Teknologi Pendidikan,
diakses dari http:\\www.wordpress.com/2008/06/22.html
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar